Benarkah masuk sekolah lebih siang akan mendongkrak prestasi siswa? Mengapa jam sekolah yang lebih siang justru lebih ampuh meningkatkan
performa akademik remaja? Penyebabnya adalah karena jam tubuh remaja
bekerja dua hingga empat jam di belakang jam tubuh orang dewasa. Dari
informasi ini, diketahui bahwa jam mulai sekolah yang berbeda
menghasilkan perkembangan siswa yang juga berbeda.
Dari beberapa penelitian memiliki
kesimpulan di luar dugaan. Memulai jam sekolah remaja lebih awal
ternyata kurang bermanfaat dibanding dengan memulainya lebih siang.
Metode pembelajaran yang terpaku pada
papan tulis, guru, atau buku rupanya bukan yang paling baik. Jam mulai
sekolah yang lebih siang, memainkan musik, dan permainan selama
pelajaran justru merupakan cara potensial untuk mendongkrak performa
akademik remaja.
Sarah-Jayne Blakemore, ilmuwan saraf
dari University College London mengatakan bahwa penelitian mengenai
durasi belajar terlihat sangat menjanjikan. Pasalnya remaja mengalami
pergeseran jam tubuh sehingga sulit terjaga pada pagi hari dan sulit
tidur pada permulaan malam. Mereka cenderung tidur larut malam dan
bangun lebih siang.
"Ritme sirkadian atau jam tubuh berubah pada usia pubertas," kata Blakemore, seperti dilansir laman Daily Mail, Rabu (19/2).
"Sebelum pubertas, anak-anak paling
mudah bangun dan terjaga di pagi hari dan mereka sudah mengantuk pada
permulaan malam. Saat pubertas, terjadi hal sebaiknya, jadi para remaja
kesulitan tidur di malam hari," katanya lebih lanjut.
Pergeseran jam tubuh remaja ini terjadi
hingga usia 21, dan kemudian perlahan pola itu mulai berbalik seperti
semula. Dan saat berumur 50 tahun, orang bisa dengan mudah bangun pagi
seperti anak-anak.
Beberapa sekolah telah melakukan
percobaan, mereka memulai jam sekolah lebih awal. Tetapi bukti yang kuat
menunjukkan bahwa hal tersebut kurang bermanfaat.
Kini penelitian itu berlanjut untuk
menyelidiki apakah kelas pada akhir pekan bisa meningkatkan pembelajaran
anak. Mereka juga meneliti apakah memainkan musik dan permainan di
dalam ruang kelas bisa mendongkrak kemampuan otak remaja. Hal lain yang
juga diteliti adalah apakah membagi durasi pelajaran menjadi
potongan-potongan kecil ada manfaatnya.
Sumber : jpnn.com