Suatu pembelajaran di
sekolah memang tujuannya adalah memberikan pemahaman yang benar dengan didasari
atas konsep yang benar pula. Namun sayangnya tidak semua itu terwujud dengan
aman-aman saja. Seringkali terjadi miskonepsi yang tidak disengaja, miskonsepsi
ini juga bisa timbul karena guru yang juga memiliki pemahaman yang salah
(miskonsepsi).
Dengan kata lain, miskonsepi bukan hanya terjadi pada siswa
saja, namun sejak dari guru sudah terjadi miskonsepsi. Diantara beberapa mata
pelajaran yang rawan terjadi miskonsepsi adalah matematika dan IPA.

Namun kali
ini akan penulis rangkum miskonsepsi yang sering terjadi pada mata pelajaran
IPA di jenjang sekolah dasar.
Perkembangbiakan vegetatif buatan dilakukan dengan
menyambung dan menempel
|
Perkembangbiakan konsepnya adalah penambahan jumlah
individu, dengan dilakukannya penyambungan tidak terjadi penambahan individu,
justru berkurang
|
Tumbuhan itu bernapas dengan menghirup karbondioksida
|
Ini adalah konsep yang paling umum terjadi, padahal
tumbuhan bernapas tetap menghirup oksigen untuk mengoksidasi makanananya.
Tumbuhan memang menghirup karbondioksida, tapi tidak untuk keperluan
pernapasan, melainkan untuk keperluan fotosintesis.
|
Tumbuhan monokotil tidak memiliki cabang
|
Terkadang ada beberapa guru yang menyampaikan kepada
muridnya bahwa ciri tumbuhan monokotil adalah akar serabut dan pohonnya tidak
bercabang. Padahal tumbuhan monokotil ada yang bercabang. Contoh; rumput dan
tumbuhan pandan
|
Tumbuhan jambu mente adalah salah satu tumbuhan
dengan biji terbuka
|
Hanya karena “tampak” memiliki biji diluar, bukan
berarti dapat digolongkan kedalam tumbuhan
berbiji terbuka. Yang tampak sebagai biji, sebenarnya adalah buah,
sedangkan yang tampak seperti buah, membesar dan berdaging itu sebenarnya
adlah tangkai buah. Jadi jambu mente sebearnya adalah tipe tumbuhan bebiji
tertutup
|
Fotosintesis hanya bisa terjadi pada siang hari
|
Fotosintesis itu bisa terjadi kapan saja, selama
syarat-syarat untuk melakukan fotosintesis terpenuhi, terutama sinar
matahari. Seandainya fotosintesis hanya terjadi pada siang hari, sedangkan
pada suatu siang hari terjadi hujan deras dan mendung petang (tidak ada sinar
matahari), apakah siang hari itu terjadi fotosintesis? Tentu saja tidak. maka
konsep yang benar adalah; foto sintesis terjadi ketika ada cahaya dengan
gelombang dengan intensistas yang memenuhi untuk melakukan fotosintesis.
Bahkan fotosintesis bisa saja dilakukan dengan bantuan lampu jika gelombang
dan intensistas dalam lampu tersebu setara dengan cahaya matahari normal.
|
Jumlah air di seluruh dunia berkurang dari waktu ke
waktu
|
Ini adalah kesalahan fatal. Mengapa? Jika kita mau
mencermati siklus hidrologi, air sebenarnya tidaklah berkurang melainkan
perubahan wujud. Air bisa berubah wujud menjadi awan, menjadi uap, dan
menjadi es, yang paling penting adalah ketika air berubah wujud menjadi awan,
dia bisa berpindah tempat dengan hembusan angin. Maka, jika di suatu kawasan
mengalami kekeringan, itu bukan bearti air telah berkurang, tapi air telah
berubah wujud dan berpindah ke tempat lain.
|
Sekian sedikit sekali uraian
tentang miskonsepsi yang sering terjadi pada pembelajaran IPA di sekolah dasar,
semoga bisa meluruskan persepsi yang salah dan bisa menjadi sumber atau bahan
ajar yang valid. Terima kasih.